Powered By Blogger

Tuesday, September 14, 2010

Apakah Anda suka dangdut?

mendengar kata dangdut, yang pertama terbayang justru adalah wanita seksi yang berlenggak-lenggok dengan mayoritas lelaki sebagai penontonnya. paradigma masyarakat terhadap dangdut memang telah berubah jauh dibanding pada masa tahun 80 atau 90-an. karena memang dilihat dari sisi kualitas lirik dan musiknya terjadi perbedaan. menjadi semakin baik atau buruk-kah? anda mungkin bisa menilainya sendiri. ini merupakan sesuatu yang wajar, bahkan tidak hanya dangdut tetapi jenis musik yang lain pun demikian juga.

kita tidak bisa menyalahkan secara sepihak terhadap para artis dangdut (terutama wanita) yang beraksi menjadi "seliar" itu. ingat, mereka itu seperti produk yang terbentuk karena adanya demand dari masyarakat. kalau pun ternyata masyarakat tidak menyukai performance para artis dangdut seperti sekarang ini, saya yakin bahwa dangdut tidak akan seperti sekarang ini. ketika seorang artis dangdut baru muncul dengan gaya yang baru dan unik kemudian menjadi favorit di masyarakat maka akan muncul dikemudian artis-artis yang baru dengan gaya yang serupa. sehingga pergerakan trend dangdut pun berubah. dapat dikatakan bahwa wajah dangdut di indonesia ini merepresentasikan secara tidak langsung karakteristik masyarakat indonesia juga.

terlepas dari citra negatif dangdut, pada dasarnya saya suka dangdut walaupun ia masih dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat yang melabeli dengan paksa bahwa mereka adalah orang yang modern. tetapi bukan dangdut yang dilabeli dengan pornoaksi. saya sepakat kalau dangdut itu adalah sarana hiburan masyarakat, dan ketika dangdut telah menghibur masyarakat walau dengan bentuknya yang sekarang maka dangdut sudah menjalani fungsinya dengan baik. tetapi perlu diingat, kita manusia beradab, kita memiliki norma. kita percaya Tuhan, kita ikhlas menjalani aturan-aturan Tuhan. sehingga ketika hal-hal yang disenangi itu terbentur oleh larangan-larangan Tuhan maka seyogyanya kita ikhlaskan bahwa itu tidak dilakukan.

jika kemudian kita tetap menuruti hawa nafsu kita belaka untuk tetap memaksakan dan membiarkan wajah dangdut sesuai dengan keinginan liar kita maka apa bedanya kita dengan binatang yang tak tahu adab.

No comments:

Post a Comment